Depok merupakan kota yang sangat strategis untuk dijadikan
tempat tinggal maupun tempat untuk bekerja. Karena Depok terletak diantara
Jakarta dam Bogor yang dimana semua kegiatan perekonomian terjadi di kota
tersebut. Namun yang sangat disayangkan adalah tata kota Depok yang belom
begitu sempurna sehingga banyaknya bangunan yang tidak perlu. Belom lagi sistem
pemerintahannya yang menurut penduduk kota Depok itu sendiri sangatlah buruk.
Bagaimana tidak ? Dalam menanggapi banyak kritik dan masukan, Pemkot Depok
dinilai sangat lambat dan tidak responsif. Seperti contohnya kritik soal
pembangunan jembatan penyeberangan. Bertahun-tahun lebih kota Depok tidak
memiliki cukup jembatan penyeberangan. Terhitung hanya ada 2 jembatan
penyeberangan, yaitu di antara pusat perbelanjaan Depok Town Square dan Margo
City, dan yang kedua diantara Plaza Depok dan Terminal Depok Baru. Penduduk
memprotes Pemkot Depok karena tidak membuat jembatan penyeberangan yang
menghubungkan suatu jalan dengan sekolah/tempat belajar di seberang. Serta
tidak adanya jembatan penyeberangan dari mulai depan Universitas Gunadarma
sampai gapura batas antara Margonda dan Jalan Akses UI.
Baru
pada tahun 2013 ini Pemkot Depok sudah mulai membangun jembatan penyeberangan.
Salah satunya yang menghubungkan Margonda Residence dengan bangunan yang
diseberangnya. Tidak cuma itu, akhir tahun 2011 sampai tahun 2012 kemarin
Pemkot Depok mulai memperbaiki jalan jalan yang rusak di sekitar Kota Depok dan
dengan cepat mengerahkan beberapa petugas kebersihan dan pertamanan agar kota
Depok lebih bersih dan asri. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah kemanakah
Pemkot Depok pada awal tahun 2011 ? Dimanakah Pemkot Depok ketika rakyat sudah
mengkritik mereka soal tata kota yang buruk ? Dari yang sudah baca di media cetak
maupun media elektronik, pemerintah mengaku sedang menyusun agenda untuk menata
kota agar lebih baik lagi. Benarkah itu alasannya ? Mungkin iya, mungkin tidak.
Menurut
saya, Kota Depok sudah cukup tertata. Hanya saja banyak bagian bagian di kota
Depok yang belum diperhatikan oleh pemerintahnya. Kurangnya pepohonan di sisi
sisi jalan membuat Depok terkesan seperti gurun; panas dan kering. Juga dengan
minimnya jembatan penyeberangan membuat Depok pantas untuk dibilang kota yang
seperti jalan tol; jalanan yang besar, kurangnya pepohonan, minimnya jembatan
penyeberangan, dan beberapa kendaraan yang melaju kencang layaknya di jalan
tol. Pendapat saya, Pemkot Depok harus lebih gesit dan cepat dalam menanggapi
beberapa permasalahan di kota Depok. Baik yang mayor maupun yang minor. Juga
dengan lebih memperhatikan tata kotanya dan memperbaikinya agar lebih tertata
lagi.